'Back to Top' Template Blogger Menurunkan Penghasilan Google AdSense?
Benarkah elemen dari "Back to Top" pada Template Blogger menurunkan atau mengecilkan penghasilan Google AdSense pada website? Faktanya, iya. Kok bisa?
Elemen dari pada Back to Top merupakan salah satu kriteria Blogger Theme yang dianggap User Friendly karena fungsinya sendiri mengembalikan posisi "penglihatan" pembaca dari bawah kembali ke bagian atas pada tampilan situs, - tanpa harus menekan dan menggerakkan tombol Scroll Bar di sisi kanan peramban Browser.
Masalahnya adalah Gadget seperti Back to Top mempengaruhi penghasilan Google AdSense. Kenapa bisa? Baik, saya akan memperjelaskannya sebagaimana yang telah saya rasakan sendiri [studi kasus].
Salah satu faktor yang menentukan tinggi dan rendahnya penghasilan Google AdSense ialah klik pada iklan, biasanya disebut Clickthrough Rate (CTR) atau Rasio Klik Tayang.
Umumnya, kebanyakan blog memasang atau menampilkan iklan Google AdSense di sisi kanan dengan ukuran tayangan iklan 300 x 250 atau 336 x 280.
Iklan yang berada di sisi kanan ini bersebelahan langsung dengan Scroll Bar pada Browser yang digunakan, misalnya Google Chrome atau Mozilla Firefox. Karena posisinya Scroll Bar ini berdekatan langsung dengan tayangan iklan Google AdSense yang ada di sisi sebelah kanan, ketika Scroll Bar digerakkan, maka ada kemungkinan iklan akan diklik oleh pembaca secara tidak sengaja.
Coba bayangkan jika elemen 'Back to Top' muncul di blog tersebut, fungsi Scroll Bar mungkin tidak akan pernah disentuh atau digunakan. Dari sini, dapat disimpulkan secara logika, kalau tayangan iklan AdSense di sisi kanan terasa sia-sia untuk dipasangi karena memang mustahil akan diklik oleh pengunjung blog.
Maka dari itu, hapus Gadget yang bernama 'Back to Top' untuk meningkatkan penghasilan Google AdSense.
Itulah fakta menarik tentang Google AdSense yang berkaitan langsung dengan elemen dari "Back to Top" yang dapat menurunkan atau mengecilkan penghasilan Google AdSense pada website.
Elemen dari pada Back to Top merupakan salah satu kriteria Blogger Theme yang dianggap User Friendly karena fungsinya sendiri mengembalikan posisi "penglihatan" pembaca dari bawah kembali ke bagian atas pada tampilan situs, - tanpa harus menekan dan menggerakkan tombol Scroll Bar di sisi kanan peramban Browser.
Masalahnya adalah Gadget seperti Back to Top mempengaruhi penghasilan Google AdSense. Kenapa bisa? Baik, saya akan memperjelaskannya sebagaimana yang telah saya rasakan sendiri [studi kasus].
'Back to Top' Template Blogger Menurunkan Penghasilan Google AdSense?
Salah satu faktor yang menentukan tinggi dan rendahnya penghasilan Google AdSense ialah klik pada iklan, biasanya disebut Clickthrough Rate (CTR) atau Rasio Klik Tayang.
Umumnya, kebanyakan blog memasang atau menampilkan iklan Google AdSense di sisi kanan dengan ukuran tayangan iklan 300 x 250 atau 336 x 280.
Iklan yang berada di sisi kanan ini bersebelahan langsung dengan Scroll Bar pada Browser yang digunakan, misalnya Google Chrome atau Mozilla Firefox. Karena posisinya Scroll Bar ini berdekatan langsung dengan tayangan iklan Google AdSense yang ada di sisi sebelah kanan, ketika Scroll Bar digerakkan, maka ada kemungkinan iklan akan diklik oleh pembaca secara tidak sengaja.
Coba bayangkan jika elemen 'Back to Top' muncul di blog tersebut, fungsi Scroll Bar mungkin tidak akan pernah disentuh atau digunakan. Dari sini, dapat disimpulkan secara logika, kalau tayangan iklan AdSense di sisi kanan terasa sia-sia untuk dipasangi karena memang mustahil akan diklik oleh pengunjung blog.
Maka dari itu, hapus Gadget yang bernama 'Back to Top' untuk meningkatkan penghasilan Google AdSense.
Itulah fakta menarik tentang Google AdSense yang berkaitan langsung dengan elemen dari "Back to Top" yang dapat menurunkan atau mengecilkan penghasilan Google AdSense pada website.
